Beladiri Tenaga Dalam Prana Shakti Jayakarta



Persaudaran Seni Beladiri Tenaga Dalam Prana Shakti Jayakarta , begitulah lengkapnya.


Pendirian oleh Bp. Sam Sumanta dan Bp. Muchtar Effendi pada 30 April 1989.

Tujuan didirikannya Prana Shakti Jayakarta :

* Membina anggotanya menjadi manusia muslim yang sehat lahir batin, kreatif, jujur, ikhlas, tabah, sabar, rendah hati, percaya diri, tawakkal dan giat bekerja, sebagai bekal guna menuju prestasi yang diridloi Allah SWT yaitu Takwa.

* Memperkokoh dan mempertebal iman kaum muslim/muslimah ke tingkat takwa yang sebenarnya. Mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT dengan jalan zikir lahir dan batin.

* Membina dan mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah tanpa memandang golongan, kedudukan, harta, pangkat, asal-muasal dan sebagainya.

* Membentuk kondisi jasmani dan rohani yang prima agar sehat wal'afiat dengan mengembangkan tenaga dalam(prana) pelindung tubuh berdasar Sunnatullah yang secara spontanitas dapat memberikan balasan/pantulan bila ada gangguan/ serangan dari luar, baik secara lahir maupun batin, nyata maupun gaib.

Sejarah Keilmuan Prana Shakti Jayakarta


Diyakini sebagai suatu ilmu bela diri yang bersumber dari tauhidulloh, mengandalkan tenaga dalam dan dzikir yang berlandaskan firman Allah dalam surat Al Imran ayat 191 dan Al Ahzab ayat 41 s/d 43, sehingga menimbulkan suatu kekuatan supra natural yang luar biasa. Ilmu ini berasal dari salah seorang Walisongo yaitu Syech Syarief Hidayatullah atau lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Beliau belajar ilmu pernafasan suci dari uwanya Prabu Kian Santang atau Pangeran Cakrabuana putra dari Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran) yang setelah masuk Islam bergelar Sunan Rakhmat Suci Godog Garut. Sunan Gunung Jati adalah putra dari Nyi Mas Rara Santang adik dari Kian Santang hasil pernikahannya dengan Sultan Abdullah, salah seorang kholifah dari negeri Mesir.
Prabu Kian Santang sendiri belajar ilmu pernafasan suci dari guru beliau bernama Syech Datul Kahfi, kemudian menggabungkannya dengan ilmu silat yang beliau miliki dan terciptalah jurus-jurus yang ada seperti sekarang ini.
Pada awalnya ilmu ini diajarkan kepada para Walisongo dalam rangka penyebaran agama Islam . Dengan ilmu ini pulalah para Walisongo menghadapi ilmu sihir dan kekuatan-kekuatan bathil lainnya tanpa perlu kontak fisik. Sehingga banyak para raja dan para pemuka agama lain secara sukarela menyatakan diri memeluk agama Islam, kemudian diikuti oleh rakyatnya yang berbondong-bondong masuk Islam pula.

Ilmu ini diturunkan secara sembunyi-sembunyi dan rahasia. Dengan persyaratan yang tidak mudah, antara lain harus menghafal Al-Qur'an, puasa dan lulus dari berbagai ujian yang berat. Hanya orang-orang terpilih saja yang dapat mempelajari ilmu ini.
Dikarenakan penyebarannya dilakukan secara rahasia dan tidak mudah, maka keberadaan ilmu tidak diketahui lagi sejak jaman Walisongo. Baru dikemudian hari diketahui lagi melalui Mama Anda dari Cicalengka Jawa Barat. Mama Anda kemudian mengangkat murid antara lain Bung Karno (Presiden Pertama RI) dan pak Dan (alm). Kemudian pak Dan mengambil murid sebanyak 8 orang antara lain Bapak Amri Yahya (pelukis Kaligrafi), dan pak Mudofar. Dari yang 8 orang itu mengangkat murid lain lagi, diantaranya Drs. Aspanudin Panjaitan.
Pada tahun 1970, pak Mudofar mendirikan perguruan Sinar Putih, dan tahun 1975, Drs. Aspanuddin mendirikan perguruan Prana Shakti dan mulailah ilmu ini dikembangkan dan menerima murid secara terbuka. Dikarenakan perbedaan pendapat, beberapa orang murid Bang Aspanuddin mendirikan perguruan lain diantaranya : Satria Nusantara , Al Baroqah, Indonesia Perkasa, Al Ikhlas dan kemudian Prana Shakti Jayakarta didirikan oleh Bapak Ir. H.Andi Lala Baso, Bapak Sam Sumanta dan Bapak Mukhtar Effendi tahun 1990.
Dikemudian hari, banyak perguruan baru bermunculan dan tetap serumpun. Akan tetapi banyak diantaranya mengadakan perubahan-perubahan . Bahkan ada yang tidak lagi ditekankan pada landasan syiar Islam, sehingga dapat menerima anggota diluar Islam.
Akan halnya perguruan Prana Shakti Jayakarta sendiri, dibawah bimbingan Guru Besar Bapak Sam Sumanta insya Allah tetap berada di jalur semula. Dari jaman Walisongo sampai dengan sekarang jurus-jurus yang diajarkan tetap mempertahankan keasliannya dengan didasari keyakinan bahwa setiap gerakan jurus mempunyai makna-makna tertentu. Banyak diantara anggota yang diberi kelebihan oleh Allah SWT, diantaranya dapat melihat bahwa jurus yang dilakukan mengeluarkan cahaya (nur) yang membentuk asma-asma Allah. Subhanallah !

Islam dalam Prana Shakti Jayakarta

Prana Sakti Jayakarta merupakan perguruan tempat belajar dan praktek melafazkan dengan mulut, menghayati dalam hati kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah, serta melaksanakan konsekuensinya dalam perbuatan sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Dalam melaksanakan jurus, dalam hati selalu ingat kepada Allah SWT dan menyebut zikir dan kalimat tauhid tersebut. Prinsip latihan ini diperkuat oleh sebuah hadits qudsi yang mengatakan bahwa barang siapa yang yang memasuki benteng-Ku, ia aman dari siksaku (HQR. Abu Na'im, Ibnu Hajar dan Ibnu Asakir yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib RA).
Olah raga yang dikembangkan dalam Prana Sakti Jayakarta bernafaskan Islam, berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits untuk membina keimanan, kesehatan serta beladiri terhadap gangguan manusia dan syetan yang sesat dan jahat. Itulah sebabnya sebelum latihan, dibuka dulu dengan berdo'a kepada Allah SWT mengharap ridlo dan pertolongan-Nya.
Pengertian bela diri menurut Prana Sakti, tidak sama persis dengan olah raga bela diri silat, karate, judo, taekwondo, kempo, dan sebagainya, karena dalam Prana Sakti tidak diajarkan jurus atau gerakan yang ditujukan untuk menyerang atau kontak secara fisik terhadap lawan. Dengan memahami, menghayati dan mengamalkan kalimah tauhi Laa ilaaha illallaah dalam kehidupan sehari-hari, maka ummat Islam akan mendapatkan suatu kekuatan yang luar biasa, yaitu jiwa yang merdeka, bersih dan suci serta senantiasa dalam keadaan fithrah dalam iman kepada Allah SWT. Kemerdekaan sejati ini hanya akan diperoleh manakala kita hanya bertuhan kepada Allah semata. Mengesakan-Nya dan menjauhi perbuatan syirik, baik syirik besar maupun syirik kecil yang tersembunyi. Ummat Islam dituntun pula untuk membawa bangsa Indonesia agar mampu bersaing dan mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia dalam era globalisasi ini. Untuk itu dibutuhkan tenaga dalam yang berintikan kalimah thayyibah Laa ilaaha illallaah. Dengan jalan ini insya Allah kita akan mendapatkan rahmat dan hidayah yang akan membawa kepada terbentuknya kesehatan jasmani dan rohani, keselamatan dan kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Jasmani yang prima agar tetap sehat wal 'afiat dengan mengembangkan tenaga dalam (prana) pelindung tubuh berdasarkan Sunnatullah yang secara spontanitas dapat memberikan balasan/pantulan bila ada gangguan dan serangan dari luar, baik secara lahir maupun batin, nyata maupun gaib.

Dakwah dalam Prana Shakti Jayakarta

Ini merupakan satu bentuk dakwah baru yang benar teruji dan efektif. Para anggota Prana Sakti telah merasakan betapa besar manfaat mempelajari ilmu tenaga dalam Prana Sakti. Jiwa menjadi lebih tenang dari pada sebelum. Badan jadi lebih sehat, sehingga dengan badan yang sehat, jiwa pun ikut jadi sehat pula.

Di samping itu, setiap anggota yang rajin berlatih seolah-olah memiliki dorongan untuk giat beribadah mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk menyongsong hari akhirat. Dorongan ini dengan sendirinya timbul tanpa disadari, meskipun barangkali ia belum tahu ayat atau hadits yang berhubungan dengan suatu amal shaleh. Apalagi kalau anggota Prana Sakti sakti rajin menuntut ilmu agama, tentu amal ibadahnya menjadi lebih mantap dan berisi. Dorongan untuk melaksanakan perintah Allah dalam Al-Qur'an yaitu fastabiqul-khairat telah tertanam dalam jiwanya.

Bagaimana kalau seorang anggota Prana Sakti melakukan perbuatan maksiat ? Berdasarkan pengalaman nyata dari beberapa anggota dan bahkan sering diceritakan oleh Guru Besar Prana Sakti, setiap anggota yang melanggar ajaran Islam akan mengalami peringatan secara otomatis. Jiwanya akan gundah gulana bahkan fisik tidak merasa enak dan nyaman. Keadaan ini akan terus berlangsung sampai ia benar-benar bertaubat. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat.

Sudah wajar anggota yang melanggar menerima sanksi dan peringatan dari Allah SWT. Bukankah ia telah dianugerahi kelebihan dengan berlatih dan belajar ilmu tenaga dalam. Sebagai tanda terima kasih, tentu ia harus bersyukur baik secara lisan dengan mengucapkan Alhamdulillah, maupun secara amaliah dengan menjalankan segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya.

Ternyata ilmu tenaga dalam Prana Sakti merupakan salah satu jalan yang ampuh dan teruji dalam rangka berdakwah dengan memanfaatkan suatu metode yang belum pernah dijalankan oleh siapapun juga, yaitu dakwah dengan cara memanfaatkan fenomena alamiah yang tersembunyi di dalam tubuh. Ini semua berjalan di bawah Hukum Alam atau Sunnatullah.

Keanggotaan Prana Shakti Jayakarta

Keanggotaan Prana Sakti bersifat seumur hidup. Selama ia tetap berpegang teguh kepada kalimah Tauhid : Laa ilaaha Illallaah, maka selama itu pula ia menjadi anggota Prana Sakti Jayakarta.

Banyak keuntungan yang Insya Allah akan diperoleh oleh anggota Prana Sakti Jayakarta bila ia rajin dan berlatih dengan baik dan benar. Dan itu merupakan anugerah yang dilimpahkan Allah SWT kepada hamba-hambanya yang senantiasa ingat dan dekat denganNya.
Di antara pengalaman yang telah dirasakan oleh anggota, antara lain :

* Lebih khusyuk dalam beribadah
* Lebih percaya diri
* Sehat jasmani dan rohani
* Memiliki kekuatan untuk mengalahkan niat jahat manusia atau syetan serta makhluk lainnya yang sesat dan jahat.
* Agar bisa memperoleh kelebihan-kelebihan tersebut, anggota sebagaimana layaknya seorang murid yang sedang menuntut ilmu (berguru), setelah selesai mengikuti latihan dasar Tingkat Kasaran, selanjutnya mesti belajar dan memperdalam ilmu agama dan tekun berlatih olah jurus-jurus sesuai dengan tingkatan ilmu bela diri tenaga dalam Prana Sakti. Di samping itu berusaha melaksanakan dengan amal perbuatan nyata segala apa yang dituntut oleh kalimah Tauhid yang telah terpatri di dalam dada.

Guru Besar Prana Shakti Jayakarta

Guru Besar Perguruan Bela Diri Tenaga Dalam Islam, Bp. Sam Sumantha, adalah seorang yang arif bijaksana dan selalu memberikan nasihat yang amat berharga bagi para muridnya.
Pada Perguruan Bela Diri Tenaga Dalam Islam PRANA SAKTI JAYAKARTA tidak ada kultus individu terhadap pemimpin dan Guru Besar. Anggota lama dan baru berderajat sama. Yang mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling takwa kepada-Nya. Ukuran takwa hanya Allah SWT yang tahu. Yang jelas jalan untuk mencapai derajat takwa yang sebenarnya telah diungkapkan Allah SWT dalam Al-Qur'an dan telah pula ada penjabarannya yang lengkap dalam Al-Hadits.

Bp. Sam Sumantha selalu mengingatkan para anggota agar selalu menjalankan perintah Allah SWT yang terkandung dalam Al-Qur'an Al-Karim dan Hadits Rasul. Inilah Kitab Suci Kalam Allah yang tidak ada keraguan di dalamnya, suatu petunjuk bagi siapa saja yang takwa kepada Tuhannya.

Beliau juga berpesan hendaknya para anggota mendirikan shalat, bukan sekedar mengerjakan untuk melepaskan kewajiban saja, melainkan harus tampak bekasnya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi yang mampu jangan lalai menunaikan zakat. Dalam kehidupan bersikap sopan-santun, berakhlak mulia, hormat dan berbakti kepada ibu dan bapak, serta berbuat baik/hormat kepada sesama hamba Allah SWT.


Sekretariat Pengurus Pusat
Jl. Beton No. 1 Kayu Putih, Jakarta 13210
Telepon (021)4758747 - 4716334, fax.(021)47866698

Sekretariat Pengurus Daerah

DKI Jakarta Komp. PT HII Blok C no. 4 Kelapa Gading
Timur Jakarta, 14240 (021)4527069, 4894613, 4758747

Jawa Barat Jl. Kebon Sirih No. 40 Bandung (022)436988, 2501763, 5417845

Jawa Tengah Jl. Taman Liman Mukti II/398, Semarang Timur (024)6700652, 718455

Jawa Timur Jemur Wonosari Jl. Lebar No. 3 Wonocolo Surabaya, 60237 (031)849346

Sumber : Website pranashakti.cjb.net/

www.silatindonesia.com


Related Tags :