Maen Pukulan dari Kemanggisan



MAEN PUKULAN adalah terminologi dalam bahasa Betawi untuk SILAT/PENCAK SILAT. Padanan kata yang bisa disamakan untuk ini dalam bahasa sunda adalah PEUPEUHAN, dan kondang dengan sebutan MAENPO PEUPEUHAN.

Kenapa disebut MAEN PUKULAN? apakah ini bela diri yang mirip TINJU karena menekankan pada kata PUKULAN?

Penjelasannya sebagai berikut :

MAEN adalah pengucapan dalam dialek Betawi untuk menyebut kata MAIN. Jadi makna awal nya adalah,  SILAT dalam konteks budaya Betawi adalah sebuah PERMAINAN, dalam sebuah permainan unsur FUN tentu saja sangat kental. Dengan demikian pada awal nya SILAT dalam kultur Betawi tidak dimaksud kan untuk gagah-gagahan, belagak jago, atau sewenang-wenang.

Pukulan yang dimaksud di sini tentu saja tidak berarti silat Betawi sama dengan TINJU. Penekanan pada kata PUKUL + An disebabkan unsur permainan tangan yang sangat dominan dan KAKI untuk menendang hanya pelengkap dalam jurus ataupun aplikasi. Permainan kaki lebih kepada pengaturan pola langkah dan untuk menjatuhkan lawan dengan sabetan, kosrek, sengkat, gobrek, atau tengkas (dalam bahasa Sunda) .

Maen pukulan adalah sebuah frase yang arti nya tidak bisa dipisahkan per kata ( maen + pukulan). Berbeda pula makna nya dengan MAEN PUKUL. Frasa terakhir itu dalam konteks bahasa Betawi berarti aktivitas sewenang-wenang memukul orang lain tanpa alasan. MAEN PUKULAN ADALAH SILAT dalam terminologi bahasa Betawi.

Secara tradisional kultur masyarakat betawi in general terbagi dalam empat kelompok :

1. Petani

2. Pedagang

3. Ulama/Kyai

4. Jawara/Jago silat

Kelompok petani dan pedagang tidak banyak yang menekuni MAEN PUKULAN. Kalau pun ada semata-mata karena kultur Betawi yang terkenal dengan pameo SHALAT DAN SILAT. Kelompok Ulama/Kyai juga tidak seluruh nya jago maen pukulan tetapi mayoritas ahli dalam hal ILMU HIKMAH.

Para jawara atau jago silat Betawi secara garis besar dibagi dalam dua kelompok : Jagoan semata-mata jago silat- yang pada masa lalu sering menjadi tukang pukul, centeng, atau tokoh masyarakat yang disegani- dan yang mengajarkan silat (maen pukulan)/GURU SILAT. Walaupun tidak tertutup kemungkinan terjadi kombinasi antar dua kategori tersebut.

MAEN PUKULAN DARI KEMANGGISAN

Uraian di atas adalah pengantar untuk menjelaskan apa itu MAEN PUKULAN KEMANGGISAN, yang faktanya dalam dunia persilatan tanah air masih sangat asing di telinga. Tujuan dari tulisan ini adalah memperkenalkan MAEN PUKULAN ini sebagai salah satu khasanah silat tradisional kita. Berbeda dengan CINGKRIG, BEKSI, SABENI, dan lain-lain maen pukulan Betawi yang sudah sangat terkenal, Maen pukulan Kemanggisan mungkin belum ada yang pernah mendengar nya. Maenan ini adalah khas berasal dari Kemanggisan, diperkenalkan dan diajarkan oleh putra asli Kemanggisan dan hanya menyebar di kemanggisan dan sekitar nya. Fakta nya di Kemanggisan sendiri Cingkrig lebih terkenal sejak Kong Goning dan Kong Sinan mengajar Cingkrig sejak sekitar tahun 50-an

GEOGRAFIS

KEMANGGISAN adalah sebuah KAMPUNG di wilayah Barat Jakarta, sekarang menjadi sebuah Kelurahan : KELURAHAN KEMANGGISAN. Terletak di wilayah KOTAMADYA JAKARTA BARAT dengan batas wilayah : sebelah Timur SLIPI, KOTA BAMBU, TENABANG, yang dipisahkan oleh JALAN S PARMAN; sebelah Barat KEDOYA, KEPA DURI, KEBON JERUK; sebelah Utara TANJUNG DUREN, JELAMBAR, GROGOL; sebelah selatan RAWA BELONG, PALMERAH.

prabowo


SOSIO KULTURAL

Masyarakat kemanggisan rata-rata adalah pedagang, ulama/kyai, dan tukang jalan (sebutan bagi orang yang tidak punya pekerjaan tetap dan jago silat. Bahasa nya adalah bahasa Betawi tengah dengan ciri pengucapan vokal “e” untuk kata yang berakhiran vokal “a”. Secara umum karakter dan adat istiadat nya sama dengan masyarakat Betawi daerah lainnya di mana unsur AGAMA ISLAM sangat kental mewarnai kehidupan se hari-hari. Secara geneologis, dan akar budaya masyarakat Kemanggisan kental dengan perpaduan MELAYU, CINA dan ARAB.

MAEN PUKULAN DARI KEMANGGISAN

Maen pukulan ini tidak bernama/tidak pernah diberi nama. Penyebutan di atas adalah dari saya pribadi, mengapa? Karena maenan ini “diciptakan” dan diturunkan oleh seorang yang asli Kemanggisan, dan saya belum pernah melihat maenan yang secara utuh sama dengan ini. Kalaupun ada kesamaan dalam gerak dengan maenan betawi lainnya hal itu sangat logis karena hampir seluruh maenan Betawi mempunyai kemiripan dalam beberapa gaya, gerak maupun langkah. Kesamaan gerak di sini bisa saya sebutkan misal nya : bandut/bandul, kosrek, sabet, pecah, desek dan beberapa gerakan lainnya.

TOKOH, SEJARAH, dan ASAL-USUL

Seperti saya sebutkan di atas, saya namakan MAEN PUKULAN DARI KEMANGGISAN karena tokoh nya adalah seorang asli Kemanggisan yang keturunan H. SALE, salah seorang yang pertama kali membuka kampung Kemanggisan (sekarang menjadi nama jalan H. SALE). Kong Iyi (Satiri), almarhum,  adalah satu-satu nya yang mengajarkan maenan ini ke lingkungan terdekat beliau yaitu anak, cucu dan keponakan dan sedikit tetangga dekat. Hal ini yang menyebabkan maenan ini tidak “dikenal” dan tidak menyebar luas. Beliau sangat tertutup, melarang mengajarkan nya pada selain orang Betawi.

Tidak pernah diketahui dari mana beliau mendapatkan ilmu ini, tidak juga diketahui apa nama dari maenan ini. Bahkan dilarang untuk memberikan nama. Sangat tertutup. Tetapi beliau terkenal sebagai tempat “bertanya dan minta petunjuk” para jago maen pukulan. Jarang orang yang mengenal beliau sebagai “seorang master”. Sampai akhir hayat nya, kami para cucu dan keponakan beliau tidak mengetahui dari mana beliau belajar, siapa guru nya, dan apa nama maenan ini.

Dengan alasan tersebut di atas, saya terpanggil untuk memperkenalkan maenan ini, walaupun tidak ada yang istimewa di dalam nya.

LANGKAH DAN JURUS

Maenan ini hanya terdiri dari 7 langkah. Langkah adalah istilah untuk menyebut urutan dari rangkaian gerak yang dimainkan. Langkah ini juga kadang disebut sebagai KEMBANG nya, sedangkan buah atau isi nya dinamakan SAMBUT. Urutannya adalah :

  1. langkah satu

  2. langkah dua

  3. langkah tiga

  4. langkah satu puter

  5. langkah dua puter

  6. langkah empat

  7. langkah lima.


selain tujuh langkah itu ada tambahan tiga jurus. Jurus di sini adalah sebuah gerakan yang dilakukan berulang-ulang. Ketiga nya adalah :

  1. Jurus Pukul

  2. Galeng

  3. Jugil


POLA LANGKAH DAN CIRI KHAS

Setiap langkah dalam maenan ini mengikuti pola “pancer”, dalam arti mulai dari langkah satu dimainkan dengan melangkah ke empat penjuru, dijalankan dengan kombinasi gerak tangan dan kaki secara simultan dan “hampir bersamaan”.

Ciri khas adalah kuda-kuda yang rendah, gerakan tangan dan kaki yang cepat dan tidak kaku/luwes. Dalam terminologi maenan “rasa”, menggunakan tenaga setengah dan tenaga pukulan di ujung. Ciri khas sabetan kaki dalam posisi badan yang rendah. Sabetan kaki dilakukan hampir berbarengan dengan gerakan tangan. Beberapa sahabat yang pernah melihat langsung menyimpulkan : sama dengan maenan SABENI. Mungkin sama, tapi berbeda. Berbeda dalam pukulan, berbeda dalam posisi dan berbeda dalam bentuk sabetan kaki. Mulai langkah dua ke atas, sabetan kaki dilakukan beruntun ke kanan, kiri dan belakang dibarengi dengan tangkapan dan pukulan tangan.

ISTILAH (sesuai urutan gerak dalam langkah)

  1. Pasang

  2. Gentus (sikut)

  3. pukul

  4. rimbang (gerakan pergelangan tangan yang luwes dan cepat dengan putaran berlawan arah jarum jam-hanya pergelangan tangan, dan selalu ada dalam setiap peralihan gerakan pukulan dan tangkapan)

  5. sabet

  6. pecah (merobah arah langkah dari lurus/ke depan menyamping ke kanan atau ke kiri)

  7. turun (deprok dalam cingkrig tapi posisi tidak bersila. ini mirip dengan posisi duduk di antara dua sujud dalam sholat, hanya saja talapak kaki kiri tegak lurus dan kita duduk di tumit kaki kiri)

  8. kiyud (gerakan pundak dan kepala yang menoleh ke kanan)


eddie


APLIKASI

Aplikasi tidak terpola dan tidak baku dalam arti aplikasi nya tergantung situasi, karena dalam langkah yang dimainkan sudah dilatih pola langkah menyerang, menghindar, memukul, menangkap, menjatuhkan dan mematahkan.

20101206-festival-ksj


SISTEM BELAJAR

Sistem pembelajaran adalah melatih dan melancarkan langkah 1-7, setelah lnacar dan halus gerakannya mulai berlatih sambut sambil melatih jurus yang tiga untuk memantapkan kuda-kuda, sabetan dan pukulan.

sekian,

wassalam



 

Forum Sahabat Silat